Bima - KontrasBima.Com - Ditetapkannya kabupaten Dompu dan Sumbawa sebagai kejadian luar biasa (KLB) dalam kasus anjing gila atau rabies, membuat kekhawatiran besar masyarakat diwilayah kota Bima dan Kabupaten Bima.
Dimana dilaporkan pada bulan februari 2019 penyakit ini telah memakan korban jiwa, Sebanyak 645 kasus gigitan dengan 6 orang warga korban gigitan anjing dilaporkan meninggal di Kabupaten Dompu karena terinveksi rabies, dimana 6 orang tersebut terdiri dari 4 orang dewasa dan dua orang anak-anak.
Kejadian rabies ini membuat pemerintah provinsi nNusa Tenggra Barat bergerak cepat dalam menangni kejadian rabies,salah satunya dengan melakukan vaksinasi pada hean penular penyakit rabies. Namun minimnya pengetahun dan kesadaran masyarkat akan bahaya penyakit rabies membuat pemerintah sedikit mengalami kesulitan dalam mencegah dan menangani penyakit ini dengan cepat.
Hal tersebut memumculkan perhatian lebih dari beberapa komunitas, Univesitas maupun sekolah kejurun yang berkaitan dengan hewan. Salah satunya sekolah menengah kejuruan diwilayah Bima yaitu SMKPP Negeri Bima yang terletak diwilayah kelurahan jatiwangi kecamatan Asakota, Kota Bima.
Pada hari sabtu 27 juli 2019 SMKPP Negeri Bima melakukan penyuluhan tentang “bahaya penyakit rabies”, salah satunya di SMP Negeri 7 Kota Bima. Sebagaimana dilaporkan pada hari tersebut siswa SMP Negeri 7 Kota Bima mendapatkan kunjungan dari SMKPP Negeri Bima untuk melakukan penyuluhan tentang betap bahayanya penyakit rabies. Krgiatan tersebut dilakukan untuk membantu pemerintah untuk memberantas penyakit raies diwilayah Nusa Tenggara Barat khususnya Kota Dan Kabupaten Bima. Seperti diungkapkan oleh salah seorang guru MKPP Negeri Bima, Hidayatullah S.Pt.
“Kegiatan penyulah kami lakukan dengan tujuan untuk membantu pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat khususnya pemerintah kota dan kabupaten Bima dalam menangani penyakit rabies".
Terus terang keberadaan rabies ini membuat kami khawatir akan keselamatan masyarakat pada umumnya dan juga keselamatan kami dan keluarga kami khususnya “ ujar kepala jurusan Kesehatan Hewan (Keswan) SMKPP Negeri Bima tersebut.
Lebih lanjut beliau menambahkan bahwa kegiatan seperti ini akan diusahakan terus dilakukan untuk menimbulkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit zoonosis khususnya penyakit rabies.
Kegiatan penyuluhan yang dilakukan ini juga mendapat reaksi positif dari kepala SMPN 7 Kota Bima, bapak Marwan M.sa’id S.Pd.
“ kegiatan seperti ini sangat bagus menurut saya. Terlebih kebanyakan dari siswa dan masyarat kami masih banyak yang belum mengetahui tentang penyakit ini bahwa penyakit rabies ini sangat berbahaya".
Tadi saya mendengar siswa SMKPP Negeri Bima menjelaskan tentang ciri-ciri dan pencegahan serta penanganan apabila digigit anjing. Jadi menurut saya kegiatan seperti ini sangat bermamfaat bagi siswa dan masyarakat, saya harap kegiatan seperti ini teru berlanjut untuk menimbulkan kesadaran pada masyarakat ” ujar Kasek SMPN 7.
Kegiatan penyuluhan memang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang bahaya dari penyait rabies. Sehingga diharapkan masyarakat akan dengan senang hati membantu pemerintah untuk mencegah dan meberantas penyakit yg telah memakan banyak korban jiwa ini.
Sebagai masyarakat yang baik mari kita sama-sama membantu pemerintah untuk mewujudkan NTB bebas rabies kembali dan ingat waspadi peyakit Rabies demi keselamatan BERSAMA, Harap guru SMKPP Negeri BIMA. @KB.01@