-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Hal Menarik Ketika Mengonsumsi Pete dan Jengkol

Kamis, 29 Agustus 2019 | Agustus 29, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-10T02:31:23Z

Kalau membahas pete dan jengkol, kebanyakan orang akan berbicara soal efek baunya. Nafas tidak sedap dan air kencing yang bau menyengat, sehingga banyak diantara kita menghindari bahkan membenci makanan tersebut padahal dibalik baunya yang menyengat terdapat manfaat untuk kesehatan. Apa sebenarnya yang menyebabkan bau pada pete dan jengkol? Ternyata bau yang tidak sedap terjadi karena adanya asam amino yang terkandung di dalam biji jengkol ataupun pete . Amino itu didominasi oleh asam amino yang mengandung unsur sulfur (s). Ketika terdegradasi atau terpecah-pecah menjadi komponen-komponen yang lebih kecil, asam amino itu akan menghasilkan berbagai komponen flavor yang sangat bau karena pengaruh sulfur tersebut. Salah satu gas yang terbentuk dengan unsur itu adalah gas h2s yang terkenal sangat bau.

Mengenal jengkol dan pete
  • Jengkol atau jaring yang memiliki nama Latin Pithrcollobium jiringa atau pithehecollobium labatum adalah tumbuhan khas asia Tenggara, termasuk digemari di Malaysia, thailand dan Indonesia terutama di wilayah Jawa Barat. Menurut berbagai penelitian menunjukkan bahwa jengkol kaya akan karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C, zat besi, fosfor, kalsium, alkaloid, minyak atsiri, steroid, glikosida, tanin dan saponin. 

  • Pete yang sering disebut juga peuteuy oleh orang Sunda memiliki nama Latin parkia speciose juga mengandung nutrisi yang tidak kalah hebat seperti jengkol. Di dalam kandungan pete tersimpan zat dan nutrisi seperti sukrosa, fruktosa dan glukosa yang dikombinasikan bersama dengan kandungan serat alami. Kandungan nutrisi tersebut merupakan kandungan gula alami yang dapat menghasilkan energi yang cukup besar bagi yang mengonsumsinya. Selain itu, kandungan lain di dalam pete seperti vitamin A, fosfor, karbohidrat, kalium, zat besi dan mineral ternyata lebih tinggi dibandingkan buah apel. Maka dari itu, walaupun memiliki bau yang tidak sedap topi pete juga memiliki manfaat kesehatan. Mengandung asam dikrostasinik, asam jengkolit dan asam thiozolidine-4- karboksilik. Kandungan asam thiozolidine-4-karboksilik eksperimental dan klinis sebagai anti kanker. Secara gizi, kandungan pete dengan kedelai, baik dalam kandungan mineral, vitamin, protein, lemak dan anti nutrisi. Komponen petai yang mudah menguap adalah 1,2,4 - trithiolane, 1,3,5-truthiabe dan 3,5-dimetil-1,2,4tritiolane. hidrogen sulfida dan etanol juga ditemukan dalam ruang pembungkus biji petai. Komponen-komponen ini yang menyebabkan bau tersebut.
Manfaat jengkol
  1. Mengontrol gula darah karena adanya gula fruktosa yang mudah diubah menjadi energi 
  2. Mengatasi penyakit jantung koroner karena adanya kalsium 
  3. Tinggi kalsium, singa baik untuk tulang dan gigi yaitu 140 MG/ 100 g 
  4. Mencegah sembelit karena tinggi serat 
  5. Mengandung protein yang tinggi melebihi tempe yaitu 22,3g/100g sedangkan tempe hanya 18,3g/100g 
  6. Kaya zat besi sehingga baik untuk penderita anemia
Manfaat pete
  1. Meredakan depresi karena kandungan tryptophan 
  2. Mengatasi gangguan PMS (premenstruasi syndrom) karena adanya tryptophan dan vitamin B 
  3. Tinggi kalsium namun rendah garam sehingga baik untuk penderita hipertensi. 
  4. Baik untuk lambung karena mengandung a antasida 
  5. Nanti kan kebiasaan merokok karena adanya vitamin B6, vitamin B12, kalium dan magnesium sehingga mempercepat penghentian nikotin yang masuk ke dalam tubuh. 
  6. Tinggi kalium yang baik untuk kecerdasan otak 
  7. Tinggi zat besi 
  8. Untuk kulit gatal akibat gigitan serangga.
Dampak negatif dari konsumsi pete
 
Resiko terkena jengkolan (tidak bisa buang air kecil). Ini tergantung pada banyaknya jengkol atau pete yang dikonsumsi, topi panda keren dalam tubuh seseorang. Orang yang rentan, mengonsumsi sedikit saja dapat menyebabkan terjadinya jengkolan. Apa yang mempengaruhi kerentanan seseorang terhadap asam jengkolat, diduga akibat faktor genetik dan lingkungan.

Cara alami, tubuh melakukan reaksi terhadap gangguan gangguan yang muncul dari luar. Dalam hal asam jengkolat, PH atau urine manusia berbeda-beda. Yang bersifat asam, ada yang netral. Pada urine yang relatif Netral, gangguan itu lebih kecil resikonya. Sedangkan pada urine yang lebih asam, pembentukan kristal itu relatif lebih cepat. Bahkan pada urine yang asam, ada kemungkinan terjadi pembentukan kristal pada ginjal manusia. Pada kondisi demikian akibat-akibat yang akan ditimbulkan lebih gawat lagi yaitu tidak bisa buang air kecil.
 
Seperti yang kita ketahui asam amino ini merupakan komponen penting dalam penyusunan protein. Tetapi bila dalam jumlah banyak, maka akan dibuang melalui ginjal. Akibatnya akan ditemukan protein dalam urin. Sehingga bagi yang memiliki masalah dengan ginjal disarankan untuk tidak mengkonsumsinya.
×
Berita Terbaru Update