-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Manfaat Kesehatan Dari Secangkir Kopi

Kamis, 29 Agustus 2019 | Agustus 29, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-10T02:31:23Z






Indonesia memiliki beragam jenis tanaman kopi, hampir disetiap penjuru daerah kerap kita jumpai beragam jenis kopi yang menjadi keunggulannya serta daya tariknya tersendiri seperti kopi toraja, kopi lampung, kopi aceh, kopi flores, kopi wamena, dan beragam jenis lainnya. Minuman khas yang bewarna hitam ini pun menjadi minuman favorit bagi kebanyakan masyarakat indonesia.





Kopi merupakan bahan penyegar yang biasanya disajikan dalam bentuk minuman, yang dibuat dari biji kopi yang telah di sangrai Tanaman kopi terbagi menjadi 2 jenis yaitu Arabika dan Robusta. Arabika merupakan kopi tradisional dengan cita rasa yang mantap, beraroma harum serta kandungan kafein yang rendah. Sementara Robusta memiliki bentuk ukuran yang besar dan oval, aroma yang kurang harum, mempunyai rasa pahit dan sedikit asam, serta mengandung kafein yang tinggi. 





Di Indonesia tersendiri terdapat banyak jenis kopi Arabika, antara lain Arabika kopi gayo dari Aceh, Arabika Kintamani dari Bali, Arabika kalosi dari Toraja, Arabika Flores dari Bajawa, Arabika Wamena dari papua dan Arabika mandailing dari Sumatera. sedangkan varietas kopi Robusta yaitu kopi luwak yang merupakan salah satu kopi khas Indonesia karena sangat unik, kopi ini dihasilkan dari konsumsi biji kopi oleh hewan luwak. Biji kopi tersebut akan terbuang bersama dengan ampas hewan itu sendiri. Kopi ini juga terkenal dengan kualitasnya karena hewan luwak ini tidak mau mengonsumsi kopi yang belum matang.





Dampak Positif Minum Kopi





Selain rasanya yang nikmat, kopi juga dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas kerja. Minum kopi dapat membuat tubuh seseorang terjaga lebih lama sehingga dapat memacu aktivitas. Hal ini karena adanya senyawa penting dalam kopi yaitu kafein, yang mempunyai rasa pahit. Kafein merupakan salah satu jenis alkaloid yang dapat dijumpai secara alami dalam makanan, contohnya dalam biji kopi, teh, coklat dan lain-lain. Kafein dalam kopi berfungsi sebagai senyawa perangsang yang bersifat non alkohol. Senyawa kafein kopi dapat memengaruhi sistem saraf pusat (SSP), otot dan ginjal. Pengaruhnya terhadap sistem saraf pusat adalah menciptakan keadaan yang mencegah rasa kantuk, menaikkan daya tangkap panca indra dan daya ingat, mempercepat daya pikir dan mengurangi rasa lelah serta mengurangi rasa sakit.





Selain itu, kafein dapat meningkatkan kerja otak. Biasanya, efek yang terjadi di otak akan muncul dalam 2 jam. Oleh karena itu, kafein tidak memberikan pengaruh langsung bagi peminumnya. Konsumsi kafein (kopi) dalam jumlah wajar, yaitu sekitar 300 mg per hari atau setara dengan ± tiga cangkir kopi per hari, tidak menyebabkan gangguan kesehatan pada orang dewasa normal.





Dampak Negatif





Konsumsi kafein harus dilakukan dengan hati-hati terutama bagi yang berisiko tinggi menderita gangguan fungsi jantung dan ginjal. Pengaruh kafein pada masing-masing orang memberikan hasil-hasil yang berbeda. Faktor yang berkontribusi terhadap pengaruh kafein adalah jumlah kafein dalam kopi yang dikonsumsi, frekuensi minum kopi, metabolisme dalam tubuh, dan sensitifitas individu.


Minum kopi dapat merangsang lambung untuk mengeluarkan asam lambung lebih banyak dari jumlah normal. Kopi juga bersifat diuretik, dapat merangsang ginjal untuk membentuk dan membuang air seni lebih banyak dari jumlah air yang diminum, sehingga jangan dikonsumsi saat dehidrasi ataupun ketika diare. Kopi yang diminum sewaktu makan akan meningkatkan pembuangan kalsium dari dalam tubuh.





Pengaruh fisiologis kafein terhadap tubuh adalah bersifat stimulasi pernapasan  dan jantung. Selain itu, dapat memberikan efek samping berupa gelisah, tidak dapat tidur, dan denyut jantung yang tidak beraturan. Konsumsi kafein disarankan tidak boleh melebihi 50 mg per satu kali minum. Jika konsumsi kafein tidak sesuai anjuran, dalam jangka panjang, peminumannya dapat berisiko terkena penyakit jantung koroner, darah tinggi, penyakit ginjal hingga penyakit kencing manis. 











×
Berita Terbaru Update