Dalam memilih jenis makanan yang begitu beragam saat ini, kita belum mempunyai pegangan yang memenuhi syarat gizi seimbang untuk anak. Secara garis besar, para ahli menggolongkan bahan-bahan makanan dalam tiga kelompok utama yaitu kelompok bahan makanan sumber zat tenaga, sumber zat pembangun kelompok sumber zat pengatur. Khusus untuk anak-anak, ditambahkan kelompok makanan yang berasal dari susu (dairy foods) sebagai tambahan disamping 3 lengan di atas. Pedoman gizi seimbang digambarkan pada piramida makanan mengacu pada 13 pesan dasar gizi seimbang Indonesia (direktorat gizi masyarakat, departemen Kesehatan, 1993).
1. Zat tenaga (karbohidrat)
Kelompok bahan makanan sebagai sumber zat tenaga dapat diperoleh dari makanan yang mengandung karbohidrat seperti beras, jagung, roti, kentang, mi, binun, makroni, ketela pohon, ubi dan gula. Untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-hari hubungan ukuran bahan bakar atau energi yang banyak diperoleh dari makanan sumber zat tenaga ini. Terkadang bahan makanan sumber zat tenaga juga dapat diperoleh dari makanan yang mengandung lemak seperti minyak goreng dari kacang kedelai atau kacang tanah, tapi sebaiknya dibatasi untuk menghindari anak dari kegemukan. Salah satu jenis yang baik bagi anak adalah makanan yang berasal dari biji-bijian seperti sereal sebab Selain sebagai sumber energi, rendah lemak, juga mengandung protein serta diperkaya oleh vitamin dan mineral lain.
2. Zat pembangun (protein)
Sebutkan kelompok bahan makanan sumber zat pembangun antara lain didapat dari makanan yang mengandung protein baik hewani seperti ikan, telur, daging, ayam, susu, keju nabati seperti kacang-kacangan, tempe, tahu dan lainnya. Makanan kelompok ini berguna untuk pembentukan, pertumbuhan, serta pemeliharaan sel-sel tubuh. Protein sangat dibutuhkan bagi anak-anak terutama pada masa tumbuh kembang yang pesat sehingga kebutuhannya harus diisi setiap hari.
3. Zat pengatur (vitamin dan mineral)
Untuk mengatur penggunaan zat gizi dalam tubuh, diperlukan zat pengatur. Kelompok yang termasuk dalam zat pengatur ini dapat diperoleh dari makanan yang mengandung vitamin dan mineral yang banyak terdapat pada sayur-sayuran dan buah-buahan. Vitamin dibagi berdasarkan kelarutannya, yaitu Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K) vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C). Sedangkan mineral yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi antara lain zat besi, seng, kalsium dan yodium. Hampir semua buah-buahan mengandung vitamin C dan buah-buahan yang berwarna kuning dan merah seperti pepaya, mangga, banyak mengandung karoten yang akan diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh.
2. Zat pembangun (protein)
Sebutkan kelompok bahan makanan sumber zat pembangun antara lain didapat dari makanan yang mengandung protein baik hewani seperti ikan, telur, daging, ayam, susu, keju nabati seperti kacang-kacangan, tempe, tahu dan lainnya. Makanan kelompok ini berguna untuk pembentukan, pertumbuhan, serta pemeliharaan sel-sel tubuh. Protein sangat dibutuhkan bagi anak-anak terutama pada masa tumbuh kembang yang pesat sehingga kebutuhannya harus diisi setiap hari.
3. Zat pengatur (vitamin dan mineral)
Untuk mengatur penggunaan zat gizi dalam tubuh, diperlukan zat pengatur. Kelompok yang termasuk dalam zat pengatur ini dapat diperoleh dari makanan yang mengandung vitamin dan mineral yang banyak terdapat pada sayur-sayuran dan buah-buahan. Vitamin dibagi berdasarkan kelarutannya, yaitu Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K) vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C). Sedangkan mineral yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi antara lain zat besi, seng, kalsium dan yodium. Hampir semua buah-buahan mengandung vitamin C dan buah-buahan yang berwarna kuning dan merah seperti pepaya, mangga, banyak mengandung karoten yang akan diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh.
Sayur-sayuran berdaun hijau seperti bayam, kangkung, daun singkong, call banyak mengandung mineral zat besi. Kandungan vitamin C yang ada di dalam sayuran tersebut meningkatkan penyerapan zat besi ke dalam tubuh. Selain itu sayur-sayuran banyak mengandung vitamin A, dalam bentuk karoten seperti pada tomat, wortel, labu kuning. Yang mengandung kalsium antara lain pada sel-sel berdaun hijau tua seperti pada bayam dan brokoli. Bagian sayur-sayuran juga mengandung vitamin B antara lain bayam, brokoli dan kembang kol. Merebus sayuran terlalu lama akan menyebabkan hilangnya kandungan vitamin di dalam sayuran tersebut, terutama vitamin B dan C vitamin ini mudah rusak oleh pemanasan. Karena itu sayuran setelah dicuci sebaiknya direbus sebentar dengan air panas dan jangan sampai menjadi layu. Bahkan, air rebusan yang berubah warna bisa dikonsumsi karena banyak mengandung vitamin dan mineral.
4. Susu
Kelompok lain yang penting juga adalah makanan yang berasal dari susu di mana susu Ini mengandung protein, karbohidrat, lemak, beberapa vitamin dan mineral. Kandungan protein dalam susu mudah dicerna oleh sebagian besar orang. Vitamin yang ada dalam susu antara lain yaitu vitamin B2 (riboflavin) dimana vitamin yg dibutuhkan bagi tubuh dan jarang terdapat pada makanan lain. Oleh karena itu dengan mengonsumsi makanan yang berasal dari susu anak Cukup memperoleh vitamin B2 ini. Selain itu susu juga merupakan sumber kalsium yang penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi pada anak, mini juga diperlukan bukan pada masa kanak-kanak saja akan tetapi Sepanjang Hidup untuk memelihara tulang. Makanan lain yang juga berasal dari susu antara lain seperti keju, yoghurt, atau produk makanan lain yang terbuat dari bahan susu.
5. Gula, garam dan lemak
Sebagai tambahan ada beberapa makanan yang perlu diperhatikan khususnya seperti mengonsumsi gula, garam, lemak dan serat karena hal ini berhubungan dengan keadaan kesehatan anak dan timbulnya beberapa penyakit di kemudian hari. Bila anak senang menyantap makanan yang mengandung banyak lemak seperti dari lemak daging, kulit ayam, minyak kelapa, cokelat dan sebagainya maka lama-kelamaan anak menderita kegemukan (obesitas) yang telah menyebabkan tingginya kolesterol dan risiko terkena penyakit jantung di kemudian hari. Sebenarnya jenis lemak tertentu memang penting bagi manusia, tapi konsumsi lemak secara berlebihan tidak dianjurkan. Batasi konsumsi lemak jenuh dan hindari asam lemak Trans dalam makanan sehari-hari. Dianjurkan pula membiasakan anak ikan, asam lemak omega 3 yaitu asam lemak esensial yang berperan mencegah terjadinya penyumbatan lemak pada dinding pembuluh darah.
4. Susu
Kelompok lain yang penting juga adalah makanan yang berasal dari susu di mana susu Ini mengandung protein, karbohidrat, lemak, beberapa vitamin dan mineral. Kandungan protein dalam susu mudah dicerna oleh sebagian besar orang. Vitamin yang ada dalam susu antara lain yaitu vitamin B2 (riboflavin) dimana vitamin yg dibutuhkan bagi tubuh dan jarang terdapat pada makanan lain. Oleh karena itu dengan mengonsumsi makanan yang berasal dari susu anak Cukup memperoleh vitamin B2 ini. Selain itu susu juga merupakan sumber kalsium yang penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi pada anak, mini juga diperlukan bukan pada masa kanak-kanak saja akan tetapi Sepanjang Hidup untuk memelihara tulang. Makanan lain yang juga berasal dari susu antara lain seperti keju, yoghurt, atau produk makanan lain yang terbuat dari bahan susu.
5. Gula, garam dan lemak
Sebagai tambahan ada beberapa makanan yang perlu diperhatikan khususnya seperti mengonsumsi gula, garam, lemak dan serat karena hal ini berhubungan dengan keadaan kesehatan anak dan timbulnya beberapa penyakit di kemudian hari. Bila anak senang menyantap makanan yang mengandung banyak lemak seperti dari lemak daging, kulit ayam, minyak kelapa, cokelat dan sebagainya maka lama-kelamaan anak menderita kegemukan (obesitas) yang telah menyebabkan tingginya kolesterol dan risiko terkena penyakit jantung di kemudian hari. Sebenarnya jenis lemak tertentu memang penting bagi manusia, tapi konsumsi lemak secara berlebihan tidak dianjurkan. Batasi konsumsi lemak jenuh dan hindari asam lemak Trans dalam makanan sehari-hari. Dianjurkan pula membiasakan anak ikan, asam lemak omega 3 yaitu asam lemak esensial yang berperan mencegah terjadinya penyumbatan lemak pada dinding pembuluh darah.