Jeruk lemon rasanya pahit, bersifat dingin dan berbau aromatik. Berhasiat meluruhkan kencing (diuretik), anti radang, meningkatkan keluarnya liur, meringankan batuk cara meningkatkan sirkulasi pembuluh darah tepi. Kandungan flavanones dan vitamin C pada jeruk lemon mempunyai khasiat antioksidan dan antikanker.
Jeruk lemon digunakan untuk pengobatan penderita penyakit kekurangan vitamin C (scurvy), kaki dan tangan (tungkai) gang nyeri akibat sirkulasi darah yang tidak lancar, wasir, varises, ringan dan radang bronkus (saluran nafas). Kandungan limonen pada kamu juga bermanfaat untuk pengobatan batu empedu dan batu ginjal.
Setiap 100g dengan 2 buah jeruk lemon ukuran sedang menyediakan 29 kalori, 1,1g protein, 0,3g lemak, 2,9g gula alami dan 2,8g serat. Jeruk lemon mempunyai komposisi utama gula dan asam sitrat. Kandungan Jeruk lemon antara lain flavonoid, limonen, asam folat, tanin, vitamin (A, C, B1 dan P), dan mineral.
Kulit jeruk lama terdiri dari dua lapis, mengandung minyak esensial sebanyak 6%, dengan komposisi limonen 90%, citra 5%, nah sejumlah kecil citronellal, alfa terpineol, linalyl, dan geranyl acetate. Kulit jeruk Lapisan dalam tidak mengandung minyak esensial tetapi mengandung glikosida flavonol yang pahit, derivat koumarin dan pektin.
Fakta ilmiah tentang jeruk lemon
A. Jeruk lemon mempunyai kandungan vitamin C yang berlimpah, grup juga mengandung sekitar 200 senyawa berbeda.60 diantaranya polifenol, beberapa molekul terpenes dan hesperidin. Jeruk lemon juga mengandung sejumlah senyawa fitokimia yang berhasiat antikanker. Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi jeruk dengan turunnya resiko terkena kanker hingga 40 sampai 50% terutama kanker saluran cerna seperti, (kanker esofagus, lambung, mulut, laring dan faring).
B. Juga menunjukkan pemberian jus jeruk secara teratur pada 2 tahun pertama kehidupan anak dapat mengurangi risiko leukimia. Pun hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut tetapi fakta ini membuktikan bahwa jeruk lemon dapat mengurangi resiko timbulnya kanker.
C. Walaupun mekanisme kerja anti kanker pada jeruk belum sepenuhnya jelas tetapi senyawa kimia pada jeruk lemon dapat menghambat pertumbuhan sel kanker secara langsung dan membatasi kemampuannya untuk memperbanyak diri. Efek anti kanker jeruk lemon juga terjadi dengan dikeluarkannya senyawa karsinogen melalui sistem detoksifikasi
Hal yang perlu diketahui tentang jeruk lemon
1. Kulit jeruk lemon sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan, sebagian orang bisa menderita alergi bila mengkonsumsi kulitnya. Kulit jeruk lemon mengandung sejumlah minyak yang bermanfaat tetapi minyak ini juga dapat mengganggu kerja sejumlah fungsi tubuh sebagai contoh, kulit jeruk lemon mengandung senyawa citral yang khasiatnya berlawanan terhadap fungsi vitamin A.
2. Kandungan oksalat didalam jeruk lemon sedikit, tapi konsentrasi nya cukup tinggi di bagian kulit. Oleh sebab itu penderita batu kalsium sebaiknya membatasi konsumsi jeruk lemon.
3. Pemakaian luar air beras yang digunakan untuk mengompres eksim, kulit terbakar matahari, bengkak Akibat gigitan serangga serta gatal-gatal di tangan dan kaki akibat kedinginan.
4. Jus jeruk lemon bisa digunakan sebagai obat kumur untuk mengatasi sakit tenggorokan.
5. Minyak atsirinya bisa digunakan sebagai obat oles pada penderita sariawan.
6. Jus jeruk lemon juga bisa ditambahkan pada salad yang sudah diberi minyak zaitun atau dibuat minuman yang menyegarkan seperti es teh jeruk lemon.