-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Mencegah Kanker Rahim

Kamis, 10 Oktober 2019 | Oktober 10, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-10T02:30:55Z





Kanker rahim merupakan salah satu penyakit yang menjadi momok bagi perempuan, kanker ini ada jenis tumor ganas yang tumbuh pada lapisan rahim. Perempuan berusia 50 sampai 60 tahun atau perempuan yang masih berada pada masa masa menopause berisiko tinggi terkena kanker ini. Selain mengenai endometrium, ke rahim juga mampu menyebar ke bagian tubuh yang lain, misalnya tuba falopi, ovarium, sekitar rahim atau sistem getah bening melalui peredaran darah.

Kanker rahim terbagi dalam beberapa tingkatan keparahan yaitu;
a. Stadium 1: Kanker hanya tumbuh di badan rahim
b. Stadium 2: Kanker telah menyebar ke leher rahim (serviks)
c. Stadium 3: Kanker telah menyebar ke dalam kandung kemih atau recrum, atau kanker telah menyebar keluar rongga panggul

Gejala
Gejala-gejala kanker rahim bisa berupa


  • terjadinya pendarahan rahim yang abnormal 

  • mengalami siklus menstruasi yang abnormal 

  • terjadi pendarahan di antara 2 masa siklus menstruasi 

  • terjadi pendarahan vagina ada perempuan pasca menopause 

  • kesulitan buang air kecil 

  • nyeri saat berhubungan seksual



Penyebab
Penyebab kanker rahim tidak diketahui secara jelas, beberapa penelitian mengatakan bahwa kanker ini dipicu oleh peningkatan kadar hormon estrogen. Beberapa penelitian juga menemukan perempuan dengan beberapa faktor risiko terkena kanker rahim. Berikut ini beberapa faktor risiko kanker rahim;


  1. kanker rahim terutama menyerang perempuan berusia 50 tahun keatas 

  2. kanker rahim lebih sering ditemukan pada perempuan kulit putih 

  3. terapi sulih hormon yang digunakan untuk mengatasi gejala-gejala menopause, mencegah osteoporosis dan mengurangi resiko penyakit jantung dan stroke memperbesar risiko terserang penyakit ini. 

  4. tubuh Perempuan membuat sebagian estrogen di dalam jaringan lemak sehingga perempuan yang gemuk memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi. Tingginya kadar estrogen merupakan penyebab meningkatnya risiko terkena kanker ini. 

  5. diabetes (kencing manis) 

  6. hipertensi (darah tinggi), perempuan yang mengonsumsi tamoxifen untuk mencegah atau mengobati kanker payudara memiliki resiko yang lebih tinggi. 

  7. menarche (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun. 

  8. kemandulan 

  9. Penyakit dalam indung telur.



Pencegahan
Penyakit kanker rahim bisa diusahakan dengan melakukan hal-hal berikut ini;


  • hindari merokok 

  • hindari pencucian vagina dengan obat-obatan. 

  • jangan menaburi vagina dengan talk (bedak) 

  • kurangi konsumsi jenis makanan yang mengandung lemak 

  • konsumsi vitamin C secara seimbang 

  • hindari hubungan seks terlalu dini 

  • hindari bergonta-ganti pasangan 

  • lakukan pap smear (pemeriksaan vagina) secara rutin



Pengobatan
Pemilihan pengobatan tergantung pada ukuran tumor, stadium, pengaruh hormon terhadap pertumbuhan tumor dan percepatan pertumbuhan tumor serta usia dan keadaan umum penderita.
Macam-macam metode pengobatan yang bisa dipilih adalah; 



a. Pembedahan
Banyak penderita kanker rahim yang harus menjalani metode pembedahan, itu pengangkatan rahim, biasanya tuba falopi dan ovarium juga diangkat karena sel-sel tumor bisa menyebar ke sana. Macam-macam hysterectomy yang bisa dilakukan tergantung tingkat keparahan penyebaran kanker yaitu;


  1. Histerektomi parsial: Kandungan diangkat tetapi mulut rahim tetap tinggal. Oleh karena itu penderita masih dapat terkena kanker mulut rahim sehingga masih perlu pemeriksaan pap smear rutin.

  2. Histerektomi total: Kandungan diangkat termasuk mulut rahim 

  3. Histerektomi radikal: Histerektomi diikuti dengan pengangkatan bagian atas vagina serta jaringan dan Kelenjar limfa di sekitar kandungan. Operasi ini biasanya dilakukan pada beberapa jenis kanker tertentu.



b. Terapi penyinaran (radiasi)
Dalam terapi penyinaran akan dilakukan dengan menggunakan Sinar energi tinggi untuk dapat membunuh sel-sel kanker. Mineral hanya bersifat lokal yaitu hanya dilakukan pada daerah yang terserang sel-sel kanker.

c. Terapi hormonal
Terapi hormonal biasanya menggunakan pil progesteron. Terapi ini digunakan pada;


  1. Penderita kanker rahim yang kondisinya tidak memungkinkan untuk menjalani pembedahan atau penyinaran.

  2. Rahimnya sel kankernya telah menyebar ke paru-paru atau organ tubuh lainnya 

  3. Penderita yang kanker rahim nya kembali kambuh.



d. Kemoterapi
Kemoterapi adalah pilihan penanganan kanker rahim jika kanker telah menyebar dan tidak memberikan respon terhadap terapi hormonal


×
Berita Terbaru Update