Bawang Dayak merupakan tanaman khas Kalimantan Tengah dan sudah digunakan secara turun-temurun sebagai obat oleh masyarakat Dayak, tanaman bawang Dayak mengandung zat fitokimia yakini alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik, steroid dan tanin. Tanaman ini digunakan masyarakat lokal sebagai obat untuk penyakit kanker payudara, hipertensi, diabetes melitus, kolesterol dan mencegah stroke. Adapun bagian tanaman yang digunakan yaitu umbi dan daun.
Khasiat serta tradisional lain; air rebusan sebagai diuretikum, pencahar, peluruh muntah, sakit kuning dan sakit kelamin. Umbi jika dicampur dengan Adas Pulosari digunakan untuk mencret darah. Air rebusan bawang Dayak dapat digunakan untuk wanita yang sedang nifas. Sebagai obat kanker digunakan umbi yang dikeringkan dan langsung dikunyah, bawang Dayak dan jahe merah berkhasiat untuk meningkatkan stamina atau vitalitas, memperkuat daya tahan sperma. Mengobati sakit pinggang, melancarkan air seni serta mengatasi bronkitis dan batuk.
Cara pembuatan resep
a. Pembuatan simplisia: bawang Dayak dicuci, dipotong akar dan daunnya, diiris dengan ketebalan 1 sampai 2 mm, dikeringkan dengan oven pada suhu 500 derajat Celcius selama 8 jam dan didinginkan lalu dikemas.
b. Pembuatan bubuk: bawang Dayak dicuci, dipotong akar dan daunnya, diisi dengan ketebalan 1 sampai 2 mm, kemudian dikeringkan dengan oven pada suhu 50 derajat Celcius selama 8 jam, didinginkan, dihaluskan dengan blender, diayak, dan dikemas.
c. Pembuatan instan: bawang Dayak dicuci, dipotong akar dan daunnya, ditambahkan air 1 : 2 b/v ( 1 kg bawang Dayak ditambah dengan 2 liter air), diblender, disaring dengan blacu, dimasak sampai mendidih sambil diaduk-aduk. Ditambahkan gula 1: 1 b/b ( 1 kg bawang Dayak ditambahkan 1 kg gula pasir), aduk terus sampai membentuk kristal ( butir-butir halus), didinginkan, jika ukuran butiran besar maka haluskan dengan blender dan dikemas.
d. Pembuatan manisan: bawang Dayak, dipotong akar dan daunnya, diiris dengan ketebalan 1 sampai 2 mm, kemudian dikukus selama 5 menit lalu masukkan dalam larutan gula yang telah dibuat ( gula ditambah air, perbandingan 1: 1 itu di masak sampai kental sambil diaduk-aduk), masak sambil diaduk-aduk sampai kering, yang ditandai dengan adanya kristal gula.