Keratitis merupakan penyakit mata berupa peradangan pada kornea (selaput bening mata) yang menyebabkan kornea menjadi keruh. Akibatnya penderita akan mengalami penurunan penglihatan. kondisi ini sangat serius karena dapat menimbulkan kebutaan.
Penyebab
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan keratitis, diantaranya:
- Infeksi akibat jamur, virus, dan bakteri
- Trauma mata: trauma mata yang dapat mengakibatkan keratitis di antaranya, mata kemasukan benda asing atau kornea tergores akibat penggunaan lensa kontak.
- Penggunaan obat-obatan tertentu:obat-obatan yang dapat mengakibatkan keratitis, yaitu golongan obat penekan sistem imun seperti kortikostteroid dan penghilang rasa nyeri.
- Penderita penyakit tertentu selain defisiensi (kekurangan) vitamin A, beberapa penyakit yang berpotensi meningkatkan risiko keratitis, yaitu konjungtivitis menahun, diabetes melitus, HIV/AIDS dan keganasan (kanker).
- musim panas dan daerah yang lembab
- Penurunan daya kekebalan tubuh (imunitas)
- Pekerjaan tertentu orang yang bekerja sebagai petani atau bekerja di lingkungan pertanian dan perkebunan memiliki risiko lebih tinggi terkena keratitis dibanding yang lain. Hal ini akibat paparan sinar ultraviolet (seperti sinar matahari) polusi, serta partikel udara seperti debu serbuk sari.
Gejala
Penderita keratitis pada umumnya akan mengalami beberapa gejala seperti berikut:
Penderita keratitis pada umumnya akan mengalami beberapa gejala seperti berikut:
- Terdapat lesi putih pada kornea
- Rasa nyeri dan mengganjal pada mata.
- Mata merah
- Penglihatan menurun
Jenis
Berdasarkan lapisan yang terkena, keratitis ada berbagai macam, antara lain:
Berdasarkan lapisan yang terkena, keratitis ada berbagai macam, antara lain:
- Keratitis pungtata
- Keratitis marginal
- Keratitis interstisial.
Apabila berdasarkan penyebabnya empat jenis keratitis, yaitu:
- Keratitis jamur
- Keratitis virus
- Keratitis acanthamoeba
- Keratitis bakteri.
Penaganan
Penderita keratitis harus segera pergi ke dokter untuk mendapatkan pengananan yang tepat. pengobatan dapat berupa pemberian antibiotik. air mata buatan, analgesik (pereda nyeri), kortikosteroid, dan siklopegik.