Ekstrak kayu secang secara tradisional digunakan sebagai obat diabetes oleh masyarakat di Kalimantan Barat, selain itu sedang juga banyak digunakan untuk mengatasi penyakit diare, disentri, batuk berdarah (TBC), luka dalam, sifilis, muntah darah, berak darah, luka berdarah, memar berdarah, malaria, tetanus, rumor, radang selaput lendir mata, menghentikan pendarahan, pembersih darah, pengelat, penawar racun dan antiseptik.
Secang atau (Caesalpinia sappan) masuk ke dalam famili caesalpiniaceae. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kayu secang memiliki aktivitas farmakologi seperti relaksasi pembuluh darah, anti aterosklerosis (anti penebalan dinding arteri), analgesik (penahan sakit), anti hipoglikemik (anti gula darah rendah), anti peradangan, sitotoksik (senyawa yang bersifat toksik yang dapat digunakan sebagai obat untuk menghambat menghentikan pertumbuhan sel kanker dan tumor dalam tubuh), anti bakteri, anti-virus dan antioksidan. Senyawa fenol yang terkenal dengan kemampuan antioksidan yang terdapat pada kayu secang umumnya adalah homoisoflavonoid dan komponen turunannya, Protosappanin A, protosappanin B, brazilin dan brazilenin. Senyawa tersebut memiliki kemampuan antioksidan yang berbeda-beda. Kayu secang, protosappanin Adan protosappanin B menunjukkan inhibisi yang lebih besar terhadap MDA dan hidrogen peroksida sedangkan brazilein menunjukkan kemampuan dalam menangkap radikal hidrosil.
Ekstrak metanol dari kayu secang menunjukkan aktivitas antihiperglikemik dengan metode toleransi glukosa. Senyawa bioaktif yang berperan sebagai penurun gula darah yaitu brazilin. Selain itu, senyawa kaesalpin P, sappamkalkon, 3-deoksisappanon, brazilin dan protosappanin A telah diidentifikasi sebagai inhibitor terhadap enzim aldosa reductase yang dapat menyebabkan komplikasi pada diabetes.
Cara pengobatan
Pada umumnya, untuk pemakaian Secang yaitu dengan merebus 3 sampai 9 g kayu secang kemudian diminum, sedangkan untuk pemakaian luar, kayu rebus dan airnya digunakan untuk mencuci luka, luka berdarah atau dipakai untuk merambang mata yang meradang.
1. Pembersih darah
Kayu secang ditambah ketumbar dan daun Trawas, kemudian direbus dengan air setelah mendidih dan dingin minumlah air rebusan tersebut.
2. Diare atau mencret
5 g kayu dipotong kecil-kecil lalu direbus dengan 2 gelas air bersih selama 15 menit. Setelah dingin disaring, dibagi menjadi dua bagian. Air rebusan diminum pagi dan sore hari ini.
3. Batuk berdarah pada penderita TBC
1 1/2 jari kayu secang dicuci Dan dipotong-potong seperlunya, kemudian direbus dengan 4 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring dan diminum. Sehari tiga kali 3/4 gelas.
4. Radang selaput lendir mata
Dua jari kayu secang dicuci Dan dipotong-potong seperlunya, kemudian direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa menjadi 1 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, airnya dipakai untuk merambang mata yang sakit.
5. Buang air besar yang berdarah
Satu jari kayu secang dicuci Dan dipotong-potong seperlunya, kemudian direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa menjadi 1 1/2 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum dengan madu seperlunya. Sehari dua kali 3/4 gelas.