Banyak masyarakat Indonesia memanfaatkan bagian tajuk (daun dan batang) tanaman sambiloto sebagai bahan obat tradisional untuk obat penguat, demam, kolera, diabetes, influenza dan bronkitis. Selain itu mengobati hepatitis, infeksi saluran empedu, disentri basiler, tiroid, diare, radang amandel (tonsilitis), abses paru, radang paru, radang saluran nafas, radang ginjal akut, radang telinga tengah, usus buntu, sakit gigi, malaria, kencing nanah, TB paru, skrofuloderma, batuk rejan, sesak nafas, darah tinggi, kusta, leptospirosis, keracunan jamur, singkong tempe bongkrek, makanan laut, kanker, penyakit trofoblas seperti kehamilan anggur dan penyakit trofoblas ganas (tumor trofoblas), serta tumor paru.
Tanaman sambiloto (andrographis paniculata) merupakan salah satu bahan obat tradisional yang telah dikenal sejak abad 18 dan banyak dijumpai hampir di seluruh Nusantara. Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid, neoandrografolid, 14-deoksi-11-12 didehydro andrografolid dan homo andrografolid. Selain itu terdapat flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam kersik dan damar. Zat aktif andrografolid berkhasiat sebagai hepatoprotektor (melindungi sel hati dari Toksik.
Cara pengobatan
1. Tifoid
Daun sambiloto segar sebanyak 10 sampai 15 lembar direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas, setelah dingin disaring, lalu tambahkan madu secukupnya dan diminum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari.
2. Disentri basiler, diare, radang saluran nafas dan radang paru
Herba kering sebanyak 9 sampai 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, air rebusannya diminum sehari 2 kali. Masing-masing 1/2 gelas.
3. Disentri
Herba krokot segar sebanyak 500 g diluapkan selama 3 sampai 4 menit, lalu tumbuk dan diperas. Air perasan yang terkumpul ditambahkan bubuk kering sambiloto sebanyak 10 g sambil diaduk. Campuran tersebut Lalu diminum, sehari 3 kali masing-masing 1 / 3 bagian.
4. Influenza, sakit kepala, demam
Bubuk kering sambiloto sebanyak 1 g disebut dengan secangkir air panas. Setelah dingin diminum sekaligus, lakukan tiga sampai empat kali sehari.
5. Demam
Daun sambiloto segar sebanyak 1 genggam ditumbuk. Tambahkan 1/2 cangkir air bersih, saring lalu diminum sekaligus. Daun segar yang digiling halus juga bisa digunakan sebagai tapal badan yang panas.
6. TB paru
Daun sambiloto kering digiling menjadi bubuk, tambahkan madu secukupnya sambil diaduk rata lalu dibuat pil dengan diameter 0,5 cm. Pil ini lalu diminum dengan air matang. Sehari dua sampai tiga kali setiap kali minum 15-30 pil
7. Batuk rejan (pertusis) dan darah tinggi
Daun sambiloto segar sebanyak 5 sampai 7 lembar diseduh dengan 1/2 cangkir air panas, tambahkan madu secukupnya sambil diaduk. Setelah dingin diminum sekaligus, lakukan 3 kali sehari.
8. Radang paru, radang mulut dan tonsilitis
Bubuk kering herba sambiloto sebanyak 3 sampai 4,5 g diseduh dengan air panas. Setelah dingin tambahkan madu secukupnya lalu diminum sekaligus.
9. Faringitis
Herba sambiloto segar sebanyak 9 g dicuci lalu dibilas dengan air matang. Bahan tersebut Lalu dikunyah dan airnya ditelan.
10. Hidung berlendir (rinorea), infeksi telinga (OMA) sakit gigi
Herba sambiloto segar sebanyak 9 sampai 15 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari sebanyak 1/2 gelas. Untuk OMA, herba segar dicuci lalu digiling halus dan diperas. Digunakan untuk tetes telinga.
11. Kencing manis
Daun sambiloto segar sebanyak 1/2 genggam dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum Sehabis makan, tiga kali sehari sebanyak 3/4 gelas.
12. Kencing darah
Sebanyak 3 tangkai sambiloto, direbus, disaring dan langsung diminum airnya.