Khasiat sisik naga sebagai anti jamur atau anti bakteri, sisik naga tidak mempunyai efek sitotoksik terhadap sel kanker. Daun digunakan untuk pengobatan: Gondongan (parotitis), tBC kulit dengan pembesaran kelenjar getah bening (skrofuloderma), penyakit kuning (jaundice), sukar buang air besar (sembelit), sakit perut, disentri, kencing nanah (gonore), batuk, abses paru, tB paru disertai batuk darah, pendarahan seperti luka berdarah, mimisan, berak darah, muntah darah, pendarahan pada wanita, rematik.
Tanaman sisik naga dapat ditemukan hampir di seluruh wilayah Asia, tanaman ini merupakan tumbuhan epifit (tumbuhan yang menumpang pada pohon lain), tetapi bukan parasit karena dapat membuat makanan sendiri. Tanaman sisik naga mengandung minyak atsiri, sterol/triterpen, fenol, flavonoid, tanin dan gula. Bagian tanaman yang digunakan sebagai pengobatan nifsu daun dan seluruh herba segar atau yang telah dikeringkan.
Cara pengobatan
Untuk obat yang diminum, buatlah 15 sampai 60 g daun, lalu air rebusan diminum. Untuk pemakaian luar, gunakan air rebusan herbal segar untuk mencuci kudis, koreng atau berkumur bagi penderita sariawan dan radang gusi. Cara lain, herba giling herba segar sampai halus, lalu bubuhkan ke tempat yang sakit pada penyakit penyakit kulit seperti kudis, kurap, radang kulit bernanah, radang kuku atau luka berdarah.
1. Radang gusi (gingivitis)
Cuci daun sisik naga secukupnya sampai bersih, lalu kunyah. Biarkan punya hal tersebut cukup lama di bagian gusi yang meradang, selanjutnya buang ampasnya. Lakukan tiga sampai empat kali sehari sampai sembuh.
2. Rematik jaringan lunak
Cuci 15-30 g daun sisik naga segar, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari dua kali, masing-masing 1/2 gelas.
3. Sakit kuning
Cuci 15-30 g daun sisik naga segar sampai bersih, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai air tersisa separuhnya. Setelah dingin saring dan saringannya siap untuk diminum, minumlah 3 kali sehari masing-masing 1/2 gelas.