Kota Bima-KontrasBima.Com. - Kelangkaan LPG setelah Mitan dikurangi menjadi kekhawatiran baru ditengah masyarakat, sehingga Komisi II DPRD Kota Bima gelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Bagian Perekonomian Setda Kota Bima
Kabag Umum dan Humaspro DPRD Kota Bima Syahrial Nuryadin dalam siaran persnya mengatakan, rapat digelar di ruang Komisi II pada Pukul 10.00 Wita. Adapun beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain, Adanya Laporan dan pengaduan kelompok masyarakat tentang kelangkaan LPG 3 kg berdasarkan hasil Reses DPRD Kota Bima dan Penjelasan adanya kegiatan operasi pasar LPG 3 kg di Lapangan Serasuba
Menanggapi hal tersebut, kata Ryan sapaanya, Kabag Ekonomi menjelaskan bahwa adanya kelangkaan LPG 3 Kg disebabkan antara lain oleh adanya mogok kerja pegawai di SPBE Maronge Sumbawa, dengan adanya hambatan di Maronge tersebut akhirnya LPG 3 kg menunggu suplay dari SPBE Mataram Lombok.
"Tetapi setiap harinya Suplay LPG 3 kg dari Lombok sebanyak 10 fuso untuk 3 wilayah, yakni Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima dan Kota Bima. 1 fuso (3 truk) didistribusikam untuk Kota Bima dengan jumlah total 1.680 tabung refill LPG 3 kg setiap harinya. Dan Insha Allah hari kamis besok direncanakan 2 fuso (6 truk) untuk Kota Bima, "ungkap Ryan melansir pernyataan Kabag Ekonom menambahkan, bahwa kelangkaan LPG 3 kg ini mengakibatkan kenaikan harga LPG 3 kg kisaran Rp. 18 sampai Rp. 23 yang seharusnya berdasarkan HET Rp. 15dengan radius jarak 0-60 km.
Menanggapi hal tersebut, sambung Ryan, Komisi II memberikan beberapa masukan terkait permasalahan ini antara lain, agar adanya sinergi dan keselarasan informasi antara eksekutif dengan legislatif terkait LPG 3 kg. Secepatnya dilaksanakan penertiban harga LPG 3 kg yg telah naik oleh tim teknis.
Selanjutnya, Info jatah LPG yang seharusnya dimiliki oleh per orang/kepala keluarga, karena ada oknum masyarakat, 1 orang bisa membawa 2 sampai 4 tabung LPG 3 kg. "Selain 3 point tersebut, Komisi II juga menyarankan agar sosialisasi dan edukasi harus intens dilaksanakan pada awal-awal tahun 2020, karena konversi LPG merupakan hal yang baru. Komisi II DPRD Kota Bima siap mengkomunikasikan kekurangan anggaran untuk pelaksanaan sosialisasi," pungkasnya.@KB.04@