-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Irfan Minta Kadis Dikes Dicopot, Wali Kota H. M. Lutfi Dinilai Takut

Sabtu, 14 Maret 2020 | Maret 14, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-03-14T13:34:14Z

Kota Bima - KontrasBima.Com. - Beberapa kejadian yang positif suspect Demam berdarah (DBD) diwilayah Kota Bima sepertinya Pemerintah Kota Bima dalam hal ini Dinas Kesehatan sepertinya tak punya mata dan telinga untuk melihat dan mendengar hal tersebut. 

Diwilayah Rabangodu Utara setelah dua anak meninggal dan beberapa positif DBD baru dilakukan tindakan termasuk fogging, setelah pihak RT, RW dan Lurah memberikan laporan 

Kini kasus itupun Menimpa Imam Bocah 9 tahun penderita penyakit demam berdarah DBD warga RT 14 lingkungan Rasalewi Jati Wangi yang berujung pada kematian. Atas kejadian tersebut Wakil Sekertaris Karang Taruna Kota Bima Mardiansyah S.Pd sudah beberapa kali menyampaikan dan menghubungi pihak Sekertaris dinas Kesehatan Kota Bima meminta agar di Kelurahan Jatibaru Barat tepatnya lingkungan Sapaga dan Rasalewi untuk dapat dilakukan Fogging mengingat yang terjamgkit DBD sudah 12 orang.

Akibat tidak adanya respon dari pihak dinas kesehatan, kemarin bocah 9 tahun atas nama Imam RT 14 lingkungan Rasalewi meninggal dunia. Tuturnya melalui via Seluler, Sabtu (14/03).

Lanjut Kata Mardiansyah, kami sangat menyayangkan atas kejadian yang menewaskan 1 orang bocah, serta tak adanya upaya pemerintah atau instansi terkait untuk menanggulangi wabah penyakit DBD ini.

“Sejak tahun 2019, pemerintah atau dinas terkait tidak pernah datang kesini untuk melakukan pencegahan ataupun memberikan solusi kepada kami terkait penyakit ini. Apa memang disengaja tunggu korban dulu baru dilakukan pencegahan,” bebernya.

Pihak Dikes Kota Bima, tidak begitu merespon dengan cepat perihal laporan dari kami selaku warga Kelurahan Jatibaru Barat. Jika ini terus dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan akan ada korban - korban lain selanjutnya.

Terkait persoalan ini kami meminta kepada Walikota Bima untuk menggantikan KadisKes, SekdisKes dan Kabid Pencegahan dan Pemberantasan P2, hal ini dapat dievaluasi sesuai dengan pernyataan Wali Kota Bima.

"Sekali lagi kami meminta Kepada Walikota untuk segera mengevaluasi dinas terkait. Agar tidak ada lagi korban selanjutnya". Desaknya.

Ketua komisi I DPRD Kota Bima, Irfan, M.Si mendesak Walikota Bima untuk aegera mengevaluasi kepala Dinas Kesehatan dan sejumlah jajaran, Dimana pada tahun 2019 lalu kejadian DBD telah memakan korban di Kelurahan Rabangodu Utara, satu diantaranya adalah anak saya sendiri. Tutur Irfan.

Kemudian kejadian tahun ini kembali lagi ada korban akibat menderita DBD di  Kelurahan Jatibaru, maka dengan demikian saya menegaskan Agar Walikota segera mengevaluasi kinerja dinas kesehatan, atau gantikan saja kepala dinasnya.

"Kalau pak walikota tidak bisa melakukan evaluasi terhadap Dikes, saya menduga walikota takut dengan kepala dinas." Pungkasnya. @KB.02@
×
Berita Terbaru Update