Melalui pendidikan militer dalam TNI dan Polri tentulah berbeda dengan dunia SMA. Pendidikan militer diibaratkan seperti masuk kawah Candradimuka layaknya Gatotkaca yang digembleng secara fisik dan mental untuk kemudian berhasil menjadi ksatria yang Anthony dan mampu mengalahkan musuh dalam membela kebenaran dan keadilan. Masuk ke dalam kawah tersebut perlu adanya persiapan mental yang kokoh serta memiliki psikologi yang kuat, bisa menjalaninya dengan penuh semangat dan kesuksesan. Adapun Persiapan mental yang perlu dilakukan.
1. Kepasrahan dan doa
Adanya satu kepasrahan kepada Allah Swt membuat seseorang menjadi ringan dalam melangkah, demikian pula pada peserta seleksi TNI dan Polri. Kepasrahan kepada sang Maha pecinta harus menjadi hal pertama yang dilakukan dalam rangka mempersiapkan mental. Lolos ataupun tidak, serahan bisa membuat seseorang lebih legowo, menerima, dan lebih bersemangat menjalani kehidupan. Hal yang demikian tentulah harus didukung dengan doa yang tiada henti kepadanya. Panjatkan pasti dia terdengar olehnya apalagi jika kita berdoa setiap hari dan bahkan setiap waktu. 2 Agustus juga disebut sebagai terapi bagi keberhasilan setiap orang dalam cita-cita masing-masing. Seseorang yang telah berjuang secara otomatis mereka melakukan usaha yang lebih besar sehingga dapat memperoleh yang diinginkannya.
2. Minta restu kedua orang tua dan seluruh keluarga
Menjalani seleksi dan pendidikan di TNI dan Polri mendapat dukungan secara moral dari orang tua dan keluarga lain, Kakak maupun adik. Sebab pendidikan di TNI dan Polri bukan hanya pendidikan secara teori dan pengetahuan, tetapi juga menjalani serangkaian praktik kemiliteran yang penuh tantangan. Dalam setiap langkah ada tantangan tersendiri yang membutuhkan konsentrasi serta kekuatan lahir dan batin dalam menjalaninya. Doa orang tua akan melancarkan Semua usaha, demikian pula doa seluruh anggota keluarga di rumah.
3. Positive thinking
Sekarang merupakan doa yang diliputi oleh pemikiran positif bahwa sang Maha Kuasa akan meridhoi setiap langkah yang diambil. Oleh karena itu, seseorang perlu berpikiran positif terutama pada Tuhan YME, berpikiran positif kepada orang tua, saudara, teman, dan setiap orang yang ada di dekatnya. Kemanapun seseorang yang diliputi pemikiran positif/ positive thinking maka Hidupnya akan terasa ringan dan bersemangat. Apapun yang dilakukan menjadi mudah karena pemikirannya sendiri memudahkan hal tersebut. Telepon pada kenyataannya ada juga orang-orang yang memang tidak sebaik yang diperkirakan, Tapi dengan positive thinking minimal tidak perlu memikirkan keburukan orang lain sehingga justru menjadi penghambat bagi diri sendiri untuk melangkah.
4. Memupuk mental prajurit
Mental seorang prajurit TNI dan Polri perlu dipupuk apabila seorang peserta berkeinginan untuk lolos seleksi. Hal ini terkait dengan psikotes yang nantinya dihadapi untuk menggambarkan kepribadian total dari sejumlah sampai perilaku yang di aplikasikan dalam pertanyaan-pertanyaan di Lembar soal. dengan memupuk Mental prajurit maka jawaban yang diungkapkan akan sesuai dengan ketentuan yang seharusnya dimiliki oleh seorang prajurit TNI dan Polri. Kejujuran, keberanian, tanggungjawab, kesederhanaan jiwa, kepemimpinan, keadilan, sampai dengan kemampuan berbaur dengan masyarakat merupakan mental prajurit yang harus dipupuk serta dibiasakan sejak dini.
5. Sedikit bicara banyak bertindak
Polri tidak hanya membutuhkan kecakapan, tetapi juga ketangkasan. Irit bicara menjadi solusi terbaik saat menjalani seleksi sampai dengan pendidikan militer. dengan Tak banyak bicara maka tenaga lebih terjaga dan kondisi tubuh lebih Fit untuk menghadapi tes. Namun, hal ini bukan berarti lantas diartikan tidak boleh bertegur sapa dan berkenalan dengan peserta lain. Tetap ramah dan tidak berkelebihan adalah jalan terbaik dalam menjalani seleksi TNI dan Polri.