1. Teknik budidaya berternak
Ketika kamu ingin memulai usaha beternak, maka kamu dapat mulai dari hal yang sederhana, memang ada yang perlu lahan luas namun ada juga yang bisa diaplikasikan di lahan yang sempit. Hal itu tergantung dari perencanaan, pemanfaatan dan pengelolaannya. Berikut ini merupakan tahapan budidaya ternak yang harus dilakukan.
- Menyiapkan sarana budidaya yang baik berupa kandang atau wadah dan sarana penunjang lainnya.
- Menyiapkan atau mengadakan bibit yang baik.
- Perlakukan bibit dengan baik, baik pemeliharaan maupun saat transportasi.
- Populasi ternak dalam kandang tepat jumlahnya.
- Pemberian pakan dengan kandungan gizi yang baik, takaran cukup dan tepat waktu.
- Panen sesuai target.
2. Belajar sambil menjalankan bisnis
ketika kamu ingin melakukan usaha peternakan, tidak harus menunggu sampai menjadi ahli, tetapi kamu bisa belajar sambil usaha itu berjalan. Jika kamu sudah mengetahui dasarnya, maka usaha itu bisa segera di jalankan. Untuk memulainya tidak harus menguasai ilmu ternak secara lengkap. Bahkan tidak jarang orang yang telah mengetahui segalanya justru tidak berani memulai. Semua hal di dunia memerlukan proses dan waktu. Membutuhkan waktu berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Untuk itu pahami hal-hal berikut.
- Jangan takut untuk memulai
- Bila gagal, kamu harus berani mengulangi lagi. Jangan beranggapan Bila gagal berarti sudah selesai atau berakhir.
- Pada titik tertentu pasti ada hasil yang dapat dicapai, akan ada hasil atau kemajuan walaupun sedikit.
Bila mengalami masalah ketika usaha itu berjalan, tentu akan berusaha semaksimal mungkin mencari jalan keluarnya. Mungkin bisa dengan menangani sendiri, bertanya kepada yang lebih ahli atau mencari informasi lain untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kepuasan akan diperoleh jika Masalah dapat terselesaikan, namun jika gagal jangan berhenti, tetapi dapat memulainya atau merintisnya kembali. Intinya dengan keinginan yang kuat untuk maju, semangat pantang menyerah dan menyingkirkan semua ketakutan yang ada. Kamu bisa menjadi pengusaha ternak yang sukses.
3. Potensi lahan terbuka
Untuk melakukan usaha ternak, lahan yang tersedia masih relatif luas. Kan juga masih bisa dicari. Misalnya untuk usaha ternak kambing atau domba, masih banyak rumput atau daun yang masih banyak terdapat di sekitar wilayah kamu. Selain itu, lahan untuk usaha tidak harus milik sendiri. Kamu dapat mengajak kerjasama pihak lain yang mempunyai lahan dengan sistem bagi hasil atau bisa juga dengan menyewa lahan.
4. Potensi pasar tanpa mati
Potensi pasar bisnis peternakan bisa dikatakan tidak ada matinya, selama Manusia masih gemar produk hasil peternakan seperti telur dan daging, peluang pasar masih terbuka dengan sangat lebar. Selain itu dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan akan produk peternakan juga semakin meningkat. Produk peternakan dapat menjangkau semua lapisan Karena harganya masih bisa dijangkau oleh Masyarakat. Pilihan jenisnya pun banyak, bisa ternak besar atau ternak kecil. Setiap jenis ternak pun Berbeda sehingga banyak pilihan. Contohnya harga 1 kg daging ayam berbeda dengan harga 1 kg daging sapi.
5. Menciptakan pasar sendiri
Bila usaha ternak berkembang, kamu dapat menciptakan pasar sendiri, biasanya orang yang telah sukses menjadi peternak akan menjadi tujuan dari para pelaku usaha ternak lainnya, terutama para pedagang. Dengan demikian lokasi usaha kamu dapat berkembang menjadi tempat transaksi jual beli, baik langsung maupun tidak langsung. Peternak yang berhasil biasanya akan mengembangkan usahanya ke aspek pemasaran, sehingga dapat menguasai pasar. Dengan demikian, usaha tidak akan terpengaruh oleh permainan pasar atau produk lain.