Kota Bima - KontrasBima. Com. - Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi SE pada Senin 18 Januari 2021 melaunching peralatan kemasan di Rumah Kemasan (UPT PLUT) Kelurahan Dara Kota Bima. Hadir dalam kesempatan tersebut Asisten Bidang perekonomian dan pembangunan, Kepala Dinas Koperindag Kota Bima, Kepala Dinas Pariwisata Kota Bima, Sekretaris Dinas Koperindag Kota Bima, Kabag Ekonomi, Direktur BUMD (PERUMDA BIMA ANEKA), Pelaku usaha UKM dan IKM Kota Bima.
Dalam laporan yang disampaikan oleh Kepala Dinas Koperindag Abdul Haris SE menyampaikan bahwa alat kemasan yang dibeli ini berasal dari DAK tahun 2020 senilai 1,6 milyar. Penggunaan alat kemasan ini akan dipihak ketigakan ke BUMD, harapannya dengan diadakannya alat kemasan yaitu tidak lain dan tidak bukan bagaimana menjawab apa yang menjadi kelemahan para pelaku usaha baik UKM dan IKM dari segia kualitas, mutu barang, dan lain-lain.
"Kelemahan kita adalah dikemasan, tantangan itu yang coba kami jawab di Rumah Kemasan ini," ungkap Kadis Koperindag.
Lebih lanjut disampaikannya, secara kualitas, baik pangan maupun tenunan, Kota Bima tidak kalah saing hanya saja kelemahannya yaitu saat ingin dilempar ke supermarket atau minimarket, kita kalah dikemasan.Diharapkan kepada pelaku usaha UKM dan IKM dapat memanfaatkan rumah kemasan guna menunjang produk-produk yang telah dihasilkan.
Sementara itu, Wali Kota Bima dalam sambutannya berharap bahwa kehadiran Rumah Kemasan ini akan menjadi sebuah titik awal yang akan membawa produk-produk kota Bima untuk dapat bersaing. Dengan hadirnya Rumah Kemasan beserta fasilitasnya yang mumpuni, akan mampu menunjang dan mengangkat produk-produk UMKM yang ada di Kota Bima.
"Rumah Kemasan merupakan suatu titik awal yang membantu UMKM didalam proses packaging produknya, dimana selama ini kita rasakan kualitas daripada produk baik jajan atau apapun yang ada di Kota Bima hampir semua berasal dari Surabaya", ujar Wali Kota.
Harapan lainnya dengan adanya rumah kemasan ini membantu semua masyarakat kita yang ada di UMKM untuk berkonsultasi misalnya berkaitan dengan desain, nama, bentuk kemasan dan cetak juga ada disini. Dengan adanya alat kemasan yang cukup representatif ini maka akan kita sediakan juga tenaga desain grafisnya. Sehingga desain dan cetak ada disini, di satu tempat yang sama.
“Kita pesan packaging di daerah lain, di Surabaya misalnya. Kita desain lalu kita kirim namun kita tidak bisa kontrol langsung. Tapi kalau disini kita sudah langsung menyediakan rumah konsultasinya, sehingga bisa ada perbaikan-perbaikan", jelas Wali Kota.
Dimintanya pula, agar Dinas terkait mengontrol soal harga agar dapat terjangkau, karena keberadaan alat kemasan yang dibiayai oleh pemerintah daerah. Hal yang perlu dipikirkan adalah bagaimana bisa membantu UMKM dengan kemasan yang luar biasa namun kompetitif harga semakin terjangkau.
Dengan satu harapan yaitu alat kemasan dapat membantu semua masyarakat kita yang bergerak di sektor UMKM termasuk untuk berkonsultasi karena packaging suatu produk akan berubah-ubah.
Wali Kota juga memperkenalkan etalase BUMD dan etalase koperindag yang akan menampung berbagai produk UMKM dan akan bertempat di UPT PLUT Dara.
“Saya membayangkan di Bima ada orang yang pulang ke Jakarta membeli satu paket oleh-oleh yang isinya bermacam-macam untuk diberikan kepada tetangga dan kerabatnya. Jadi kita harus kemas sedemikian rupa, tidak hanya sebagai oleh-oleh tapi bisa beredar ditengah masyarakat kita", jelasnya diakhir arahan. @KB. Hms@