KontrasBima.com.- Penandatanganan Prasasti oleh Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri SE Kamis (8/9) menandai dimulainya pemanfaatan Bendung Sori Rasa dan Tolomoti untuk kegiatan pertanian masyarakat setempat.
Bendung Sori Rasa yang dikerjakan tahun 2022 dan bendung Tolo Moti dibangun tahun 2021, siap difungsikan untuk melayani air irigasi pada musim tanam 2021-2022.
Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas PUPR secara bertahap berupaya meningkatkan infrastruktur sumber daya air dengan memanfaatkan sumber mata air dan lahan pertanian sehingga dapat meningkatkan produksi hasil pertanian di kecamatan Wera.
Bupati Bima dalam sambutannya dihadapan Camat dan Muspika Kecamatan Wera, para Kades, Ketua BPD, Ketua-ketua LMD, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda kehadiran bendung sebagai wujud kasih sayang kepada warga desa Hidirasa, Tadewa dan sekitarnya demi meningkatkan produksi pertanian.
"Pembangunan sarana dan prasarana pertanian perlu dibarengi dengan rasa memiliki dan memelihara infrastruktur yang sudah dibangun.
Disamping itu, agar prasarana yang ada dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang masyarakat perlu menjaga kelestarian hutan dan alam di lingkar kawasan daerah irigasi tersebut melalui penghijauan dan penanaman pohon. Terang Bupati yang hadir bersama Wakil Bupati Drs.H. Dahlan M Noer Staf Ahli Bupati Drs.Isyrah, Camat Wera H. Ridwan S.Sos, Muspika dan sejumlah kepala OPD terkait.
Sebelumnya, Kadis PUPR Kabupaten Bima yang diwakili Kabid Pengairan Edy ST, MT dalam laporannya memaparkan, Pembangunan dua bendung melalui Program Integrated Participatory Development Management of Irrigation Program (IPDMIP) dari sumber dana Asian Development Bank (ADB).
Kedua bendung tersebut mampu melayani air irigasi seluas 900 hektare. Pembangunan Bendung Sori Rasa menyerap anggaran senilai Rp 2,4 milyar dengan lebar badan 49 meter, tinggi mercu 2 meter dan panjang saluran mencapai 64 meter dsn dikerjakan oleh CV. Cahaya pada bulan Maret-Mei 2022. Sedangkan Bendung Tolomoti Desa Tadewa menyerap anggaran Rp 3 milyar dengan lebar badan 35 meter, tinggi mercu 2 meter dan panjang saluran 80 meter yang dilaksanakan oleh PT.Putra Lintas Raya.
"Kehadiran bendung tersebut diharapkan dapat mengurangi aktifitas masyarakat dalam hal penggundulan hutan, dimana air hujan berpotensi terjadinya banjir, erosi dan sedimentasi yang tinggi serta berkurangnya sumber mata air di Kecamatan Wera dan sekitarnya". Terang Edy. @KB.***