-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

DI HADAPAN KEPALA BARANTAN, SEKDA PAPARKAN KEBERHASILAN EKSPOR JAGUNG DI SUMBAWA

Sabtu, 03 Desember 2022 | Desember 03, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-12-03T12:38:49Z

Sumbawa - KontrasBima.com.- Mewakili Bupati Sumbawa, Sekretaris Daerah Kab. Sumbawa, Drs. H. Hasan Basri, MM hadir pada acara Akselerasi Ekspor Komoditas Pertanian Pulau Sumbawa yang dirangkaikan dengan Peresmian Kantor Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sumbawa Besar, Sabtu (3/12).

Kegiatan ini dihadiri Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian RI, Kepala Balai Karantina Pertanian Provinsi NTB, Anggota Forkopimda, Wakil Ketua II DPRD, Asisten Administrasi Umum, sejumlah Kepala Perangkat Daerah, Camat, Pimpinan BUMN/BUMD, Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sumbawa Besar beserta jajaran, serta para eksportir dan tokoh-tokoh pertanian Kab. Sumbawa.

Dalam sambutannya, Sekda menjelaskan keberhasilan pengembangan jagung di Kabupaten Sumbawa didukung faktor kepemilikan lahan, yang mana para petani di Kabupaten Sumbawa rata-rata memiliki lahan seluas 2-3 hektar. Selain itu, masa tanam jagung juga relatif singkat, yakni sekitar 3 bulan atau 90 hari. Menurut Sekda, produksi jagung di Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu yang tertinggi di Provinsi NTB.

Dengan jumlah produksi jagung yang cukup besar ini lanjutnya, Kabupaten Sumbawa berhasil melakukan ekspor komoditas jagung ke luar negeri, di antaranya pada tahun 2007 sebanyak 2.200 ton dengan frekuensi 1 kali dari Sumbawa ke Malaysia. Selanjutnya pada tahun 2015 sebanyak 117.953 ton dengan frekuensi 35 kali dari Sumbawa ke Philipina, tahun 2018 sebanyak 109.800 ton dengan frekuensi 17 kali dari Sumbawa dan Bima ke Philipina, dan pada tahun 2020 ke Philipina sebanyak 6.600 ton.

Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sumbawa Besar, drh. Ida Bagus Putu Raka Ariana dalam sambutannya menyebutkan, pihaknya ditugaskan untuk mengkoordinir dan mendampingi para eksportir dalam melakukan ekspor komoditi pertanian. Di tahun 2022 ini lanjutnya, sejumlah komoditi pertanian termasuk jagung ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu, setelah itu baru akan dilakukan ekspor ke luar negeri.

Sementara itu, Kepala Barantan Kementerian Pertanian RI, Ir. H. Bambang, MM dalam sambutannya mengatakan, secara nasional ekspor komoditas pertanian di Indonesia terus meningkat. Tahun 2019, capaian ekspor nasional sebesar 390 Trilyun, tahun 2020 meningkat menjadi 451 Trilyun, tahun 2021 meningkat lagi menjadi 625 Trilyun, dan di tahun 2022 ini ditargetkan tidak kurang dari 650 Trilyun. “Ini semua adalah hasil kerja bukan hanya dari pusat, tetapi juga karena dukungan daerah”, imbuhnya.   

H. Bambang merasa bangga, capaian kinerja pertanian di Kabupaten Sumbawa sangat baik. “Boleh dibilang yang beberapa tahun kemarin brand jagung ada di Gorontalo, akhir-akhir ini brand jagung berpindah ke NTB Sumbawa”, ujarnya bangga, diiringi riuh tepuk tangan hadirin.

Disebutkan, total ekspor dari Pulau Sumbawa per tahunnya mencapai lebih dari 800 ribu ton. Bahkan tahun ini menurut H. Bambang, lebih dari 100 Trilyun dana KUR dikucurkan untuk pembangunan pertanian. “Ini adalah bentuk kebijakan pemerintah dengan memberikan fasilitasi KUR dan mensubsidi bunga hingga kurang dari 6% untuk meringankan beban petani”, jelasnya.    

Menyinggung masalah kelangkaan pupuk, H. Bambang menyarankan untuk berkomunikasi dengan produsen pupuk dan stakeholder terkait. Menurutnya, kekurangan pupuk dapat diatasi dengan menggunakan pupuk non subsidi. “Dalam kondisi normal, harga pupuk non subsidi memang mahal karena produsen menjual dalam ketidakpastian. Namun jika kita mampu mengkoneksikan para petani dengan industrinya, dengan perbankan, dengan  offtakernya semua dalam satu rangkaian produksi yang bagus, saya yakin PT. Pupuk Indonesia akan bersedia menjual pupuk dengan harga terjangkau bahkan setengah harga”, jelasnya.

Di akhir acara, H. Bambang berkenan meresmikan Kantor Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sumbawa Besar yang telah dibangun beberapa waktu lalu. Ia berharap keberadaan kantor tersebut dapat memberikan motivasi bagi jajaran karantina untuk berkinerja lebih baik lagi. “Membangun kantor itu mudah, tetapi menjaganya berat. Karena itu tingkatkan pemeliharaan, semoga keberadaan kantor ini dapat menjadi berkah untuk melaksanakan kerja-kerja yang lebih baik lagi”, tutupnya@KB.Red ***

×
Berita Terbaru Update