Di Desa Belo Kecamatan Palibelo, 11 unit rumah warga rusak berat, termasuk Kampus STKIP Tamsis dengan perkiraan kerugian Rp 270 juta. Desa Bre sebanyak 6 unit rumah warga rusak dengan kerugian Rp. 160 juta dan di Desa Teke 1 unit rumah warga rusak dengan kerugian Rp.30 juta.
Dampak bencana juga menimpa dua desa di Kecamatan Woha dimana 6 unit rumah dan 58 Gudang penyimpanan garam petani desa Talabiu mengalami kerusakan dengan kerugian ditaksir Rp.450 juta, di Desa Rabakodo, 1 unit rumah warga, 1 unit emperan Toko Dini, 1 unit tempat parkir Toko Biliyoner juga mengalami kerusakan dengan nilai kerugian Rp.30 juta dan di Desa Risa dua unit rumah warga mengalami kerusakan dengan nilai kerugian Rp.60 juta.
Sementara di Desa Tonda kecamatan Madapangga, sebanyak 30 unit rumah mengalami kerusakan berat, 8 unit rusak ringan dengan kerugian Rp.480 juta dan 4 unit rumah di desa Mpuri mengalami kerusakan dengan nilai kerugian Rp.120 juta. Sehingga total kerugian akibat angin kencang tersebut diperkirakan sebesar Rp.1,6 milyar.
Nurul Huda mengatakan kebutuhan mendesak bagi warga yaitu terpal atau atap seng.
Sejumlah upaya yang telah dilakukan tim BPBD antara lain melakukan koordinasi dengan Camat, Kapolsek, Koramil dan Desa setempat terkait terdampak dan melakukan pengamatan, pendataan dan kaji cepat serta penanganan darurat bencana terhadap daerah terdampak dan proses pendataan. Pihaknya juga melakukan koordinasi lebih lanjut dengan OPD terkait mengenai dampak dan penanganan.
Masyarakat juga tetap waspada terhadap cuaca ekstrim dan beragam potensi bencana yang terjadi dan melapor langsung ke BPBD Kabupaten Bima, Kantor Camat serta Kantor Desa dan Babinsa, Babinkantibmas setempat.@RDD