Sebelumnya melalui video conference yang dipimpin oleh Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan (25/2), Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Nusa Tenggara I Mataram menyampaikan rencana penyiapan tahun 3-5 NUFRep di Kota Bima (2025-2028) yaitu : 1) Drainase Primer Kota Bima, 2) Kolam Retensi Amahami dan Taman Ria, 3) sungai Lanco dan Ntobo, 4) Sungai Nae dan Te, 5) Sungai Tambe, dan 6) Kolam retensi Nungga, Ntobo dan Padolo.
Wali Kota Bima H. A. Rahman menyampaikan pentingnya percepatan dalam program NUFREP, time line perlu dibuatkan dan berbagai kendala dalam pelaksanaan program.
Oleh karena itu, Wali Kota Bima meminta semua pihak untuk segera menyelesaikan koordinasi dan menyelaraskan langkah demi kelancaran program.
"Mari bahu-membahu dan tinggalkan ego sektoral dalam menyukseskan program NUFREP ini. kolaborasi antar instansi menjadi kunci utama dalam mengatasi tantangan dan mewujudkan pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat Kota Bima," ajak Aji Man sapaan Wali Kota.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Bima, Adisan, menjelaskan bahwa tahap pertama program NUFREP sudah memasuki proses pengerjaan drainase primer. Selain itu, ia juga memaparkan sejumlah program lain yang berjalan, seperti peningkatan kapasitas sungai Padolo dan sungai Melayu yang mendapat dukungan dari JICA (Japan International Cooperation Agency).
"NUFREP tahap kedua sendiri berfokus pada pembebasan lahan yang masih dalam proses penyelesaian," ujar Adisan.
Kata dia, perlunya sinergi antara tim Perkim dengan tim teknis dari Kementerian PUPR, sehingga program dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
"Tahap kerja untuk pembebasan lahan ini menjadi salah satu fokus utama mengingat pentingnya lahan tersebut dalam pembangunan infrastruktur pendukung," tandasnya.@KB.Hms